Pembuka

Assalammualaikum..

Sabtu, 21 Mei 2011

Catatan Audina (Part I)

Bismillahirrahmannirrahim.....



T
ok..tok..tok..Aku mengetuk pintu ruangan yang sunyi dan senyap. Ruangan pertemuan yang terletak di lantai 10 gedung PT. Prasetyo Grahatama, perusahaan tempatku bekerja yang bergerak dibidang advertising. Di lift beberapa kali kulihat jam tangan yang melekat di pergelangan tanganku yang basah oleh keringatku sendiri. Pukul 08.15 wib aku terlambat 15 menit. Terbayang wajah pak pras yang galak dan jutek. Ya Allah..aku terus berdoa dalam hati supaya tidak didamprat Bos ku yang galak itu.

“Maaf pak boleh saya masuk?” Pak pras memandangku tajam lalu mengangguk
Aku segera masuk ke dalam ruangan pertemuan itu. Tampak beberapa  orang memandangku tajam, ada pula yang memandang dari atas ke bawah. Memangnya kenapa sih. Aku merasa risih. Kuambil kursi di dekat sahabatku, Sarah.
“ Kamu dari mana sih di?? “ tanya Sarah sambil berbisik.
“ Biasa macet ra..aku bangunnya kesiangan, eh kenapa sih semua orang menatapku kayak gitu?”
“ Hehe..itu sih kamu pakai baju ngga nyambung banget warnanya..ga matching banget....”
Aku pun memandang kearah bajuku sendiri, baju berwarna orange ngejreng, kerudung ungu, dan celana kulot berwarna hitam..ya ampuun...betapa kacau penampilanku ini.
“ Segini sih masih matching kalee ra...hihihi” kataku membela diri. Aku saja yang memperhatikan diriku sendiri merasa aneh dengan penampilanku.
“ Alah..Dasar kamu..cewek super cuek bebek “ katanya lagi.
Mendengar kata-kata sarah yang terakhir, aku tergelak juga...tanpa sadar mulutku tertawa..
“ Saudari audina, ada yang lucu dengan presentasi yang saya sampaikan?”
“ Tidak pak..maaf ya pak....” kataku setengah memohon...
Pak pras memandangku tajam lewat kedua mata yang terbingkai kacamata ovalnya, mempertegas raut wajah tampannya yang selalu serius dan rahang-rahang wajahnya tampak mengeras menahan marah.
“ Kalau anda ingin membuat keributan, silakan keluar” katanya galak.
“Saya janji tidak akan membuat keributan lagi pak..maaf ya pak..”
Pak pras tak menjawab hanya meneruskan kembali presentasinya
Aku pun menghembuskan nafas lega..kusikut lengan sarah..Dia hanya nyengir kuda saja.dassarrr....

Begitulah nasibku, Audina Puteri , yang telah 5 bulan menjadi seorang sekretaris, asisten pribadi, sekaligus kacungnya bos ku yang super duper galak, Prasetyo Nugroho..dikatakan sekretaris karena semua jadwal rapat dan meeting dengan klien, semua aku yang mengatur, seseorang yang ingin bertemu Pak pras, harus melewatiku terlebih dahulu, dikatakan asisten pribadi karena aku yang akan mengatur pakaian apa yang akan digunakan oleh bos ku saat akan ke pertemuan, mengatur makanan yanga akan dihidangkan karena bos ku itu vegetarian, mengaturkan jadwal cek rutin gula darah, kolesterol pada rumah sakit yang telah lama menjadi langganan keluarga Nugroho.

Dan dikatakan kacung karena aku harus  membawakan setiap arsip map, jas, baju, jaket, bahkan apa saja yang ingin bos ku itu titipkan padaku, Hp, PC tabletnya pun, memenuhi tasku. Terkadang aku harus dengan setia menemani nya belanja setiap hari sabtu petang, karena bos ku itu hidup sendiri, tanpa orangtua, tanpa istri, dan pembantunya pun hanya datang setiap pagi dan pulang sore. Begitu besar jasa ku, tapi setiap aku punya kesalahan sedikit saja, aku akan kena damprat habis-habisan.

Pak Pras adalah anak tunggal dari  ibu Kamaratih dan bapak Setiadi Nugroho aku tau kedua nama itu karena foto dan nama nya terpampang jelas di loby perusahaanku. Mereka berdua yang sudah sejak lama membangun perusahaan ini, dan menamakan perusahaan ini atas nama anak mereka, Prasetyo, namun naas, saat Pak Pras sedang kuliah di Australia, keduanya meninggal  karena kecelakaan pesawat terbang. Entah kemana famili dan keluarga Pak Pras, karena kulihat, hidupnya sangat kesepian.

Awal aku bekerja disini adalah atas bantuan sahabatku yang telah lebih dulu bekerja di perusahaan ini, Sarah. Dari dulu, tak ada yang tahan pada bosku yang satu ini, sekitar 10 sekretaris sudah dipecatnya dan rata-rata bertahan hanya bertahan sekitar 1-2 bulan saja. Wajar memang, karena sikapnya yang arogan dan jutek itu memang sangat menyebalkan..tapi mau bagaimana lagi..aku butuh dengan pekerjaan ini.

Padahal kalau dilihat-lihat wajahnya Pak Pras sangat tampan dan lembut. Usia nya kutaksir sekitar 35 tahun, berperawakan tinggi dan tidak gemuk. Atletis malah. Yang membuat aku aneh, di usia yang sudah matang, dan karier yang mapan, kenapa dia belum menikah, memang sih meskipun dia sangat tampan, dia memiliki sifat arogan dan tempramental yang kadang-kadang keluar, terutama kalau dia sedang punya  kekesalan, mungkin karena itulah, wanita tak ada yang mau menjadi pacarnya, parahnya lagi, karena dia tidak punya orang untuk  pelampiasan kekesalannya, pastilah aku yang kena damprat.itulah salah satu alasan kenapa aku tidak simpati padanya.huuh....

“Pertemuan kali ini saya cukupkan sekian, terimakasih atas perhatian dari saudara-saudara...saya harap, semakin sering kita melakukan komunikasi dan berdiskusi, kinerja dan loyalitas saudara terhadap perusahaan ini semakin baik hari demi hari..” kata Pak pras menutup pertemuan. Semua yang hadir kemudian bubar tanpa dikomando.
“Audina..harap nanti kamu menghadap ke ruangan saya” katanya kemudian.
“ Baik pak..” kataku cepat, tidak ingin membuat masalah dengan si Bos yang satu ini.
Tok..tok..tok..aku mengetuk pintu ruangan pak pras yang terbuat dari kayu jadi yang dipelitur.
“ Ya masuk..” begitu melihatku melangkah masuk, Pak pras berkata lagi.
“ Silakan duduk di...” Akupun segera duduk.
“Saya tau, mungkin kamu merasa kaget akan rencana yang saya akan katakan, sebelumnya saya meminta maaf “ katanya sambil berdiri dan mengitari ruangan.
Mati aku..aku pasti mau dipecat..fikirku.
“ Kamu tau PT. Arta Paramita?” tanyanya lagi.
Aku pun mengangguk cepat, arta paramita adalah salah satu perusahaan advertising kelas kakap yang selama ini ingin kami ajak kerjasama, namun entah mengapa, untuk membuat janji bertemu saja, susahnya minta ampun. Berarti pak Pras bukan akan memecatku, sorakku dalam hati. Alhamdulillah..

“ Kemarin direktur arta paramita, menepon saya, saya fikir ini adalah kesempatan yang sangat bagus dan baik, ibu Arta mengundang saya ke pesta yang akan digelar besok malam, itu artinya lampu hijau bagi perusahaan kita, disitulah saya akan menawarkan agar PT.Arta Paramita mau menanamkan sahamnya di perusahaan kita. Bu arta mengatakan bahwa sesungguhnya telah lama beliau ingin bergabung dengan perusahaan kita, namun, beliau ragu, karena bagaimana perusahaan itu akan maju bila dipimpin oleh seseorang yang belum menikah, dan tidak siap berkomitmen seperti saya. beliau nampak sangat sensitif terhadap hal ini, padahal jelas tidak ada hubungannya antara urusan pribadi  dan perusahaan “ Pak Pras Berhenti sejenak, membetulkan lewat kacamatanya, Nampak raut wajah Pak Pras menggambarkan kegalauan dan berulang kali dahinya berkerut.
“ Saya berhasil menyakinkan Bu Arta dengan mengatakan bahwa saya sudah memiliki pacar dan sebentar lagi akan bertunangan, dengan harapan Bu Arta akan segera menanamkan kepercayaan yang itu berarti menanamkan sahamnya di perusahaan kita. Namun ternyata tidak mudah membuat Bu arta percaya..beliau ingin bertemu dengan pacar saya besok, barulah beliau akan berfikir untuk bergabung atau tidak  dengan  perusahaan kita ” Aku pun mengangguk mengerti.
“ Seperti kamu tau di..kesibukan membuat saya melupakan hal-hal yang bersifat pribadi, termasuk pacar. Saya menjadi kelabakan sendiri menjawab tantangan ini, kelabakan karena saya terlanjur mengatakan bahwa saya memiliki seorang kekasih, padahal sebetulnya tidak. Oleh karena itu, saya meminta bantuan kamu, karena hanyalah kamu satu-satunya yang single di perusahaan ini, saya meminta kamu untuk menjadi kekasih saya”

Aku pun merasa tenggorokanku tercekat.seperti meminum pil pahit tanpa air.glekkk...
“ Maksud saya, Kekasih pura-pura. Hingga Bu Arta menyetujui seluruh kontrak dan kesepakatan yang kita buat, setelah itu selesai pula sandiwara kita.that’s it” sandiwara demi kepentingan bisnis. Ya ampunn..sial banget hidupku ini.
“Ta..pi.....pak..” kataku yang kemudian secara cepat dipotong oleh Pak Pras.
“ Kalau kamu tidak mau, artinya kamu siap dipecat” kata-katanya bagai genderang kematian, yang menjemputku. Buah simalakama. Aku pun menjadi bergidik ngeri. Seluruh bulu kuduk berdiri jadinya. Dan akhirnya, Skak mat. Aku tak bisa berkutik.seperti kerbau yang dicucuk hidungnya aku pun hanya mengangguk pasrah
“ Besok acaranya jam 7 malam di Hotel Grand Victoria, jam 5 sore kita mencari gaun yang pantas untuk kamu lalu kita berangkat dari kantor ”.
Gaun yang pantas untukku?meremehkan sekali.ingin rasanya aku tinju wajah Pak Pras.tapi tak kulakukan
“ Sudah tidak ada lagi yang perlu dibicarakan, saya anggap kamu mengerti. kita akan menjalani sandiwara ini dengan baik, bukan begitu?”
“Iya pak” kataku pelan.
“ Oya satu hal, ketika kamu sudah menjadi kekasih saya, kamu harus berpakaian yang rapi dan senada, warna baju dan kerudung yang kamu gunakan sungguh kontras. Saya harap kamu bisa memperbaiki penampilanmu dan bersikaplah lebih anggun. Hal-hal non teknis lain, akan saya bicarakan di mobil besok “ melihatku hanya melongo mendengar kata-katanya, dia berkata lagi
“ Baiklah.terimakasih sebelumnya, kamu boleh pergi”
Ingin kubanting pintu itu kuat-kuat.
***
“ Sial..sial ...sial....” Segera kubanting tubuhku di pinggir sarah yang telah lama menikmati makan siangnya
“ Kenapa sih kamu marah-marah?”
“ Si  Bos jutek minta aku jadi pacar pura-pura nya ra..gila kali ya tu orang..”
“hah?????masa???” Srah menutup mulutnya dengan tangannya, bersikap pura-pura keget untuk meledekku. Aku pun semakin manyun saja..
“Hahahaha...” suara tawa Sarah meledak.
“Apa alasannya dia mau buat kamu jadi pacar pura-pura nya?”
“ Katanya demi kontrak dengan arta paramita..tapi suutt..hanya kamu yang tau ya ra..”
“ Huh..sial banget nasibku ra...hiks..hiks..”
“ Hahaha..udahlah di..enjoy aja..itu kan Cuma pura-pura..ya kalo dia macem-macem kamu tinggal lapor aja polisi” Sarah menghiburku.
“ Iya bener juga ra..tapi masalahnya..boro-boro jadi pacarnya..jadi sekretarisnya aja aku udah ga nyaman..si Jutek itu pasti akan menyiksaku...Ya Allah..kenapa Kau timpakan ujian seberat ini apada hamba..” kataku sedih.
“ Yaudah non..ga usah didramatisir gitu..enjoya aja..sapa tau gaji mu mau di naikin...” kata Sarah lagi.
“ Iya juga sih..apalagi aku butuh untuk pengobatan ayah ra..”
“ Eh iya, gimana kabar ayah kamu di?”
“ Harus check up lagi ke dokter ra..” terbayang lagi lembaran rupiah yang akan kukeluarkan, raut wajah ayah yang sakit dan ah..semua menyesakkan hati...Aku tinggal bersama ayah, sedangkan ibu telah lama meninggal, sebagai anak tunggal, terkadang aku pun merasakan kesepian yang amat-sangat, terlebih aku hanya memiliki seorang ayah saja, maka aku akan melakukan apapun untuk kesembuhan ayahku. Ayah terkena Diabetes. Sudah lama bergelut dengan penyakitnya, dan diperparah oleh PHK yang satu tahun lalu diterima nya sehingga kini ayah menjadi pengangguran. Aku yang selama ini menjadi tulang punggung bagi keluarga.
“ Kamu minta gaji kamu dinaikan aja di..kan kamu perlu uang...” Sarah menyemangatiku.
“ Mana bisa ra...pasti si Jutek akan memecatku kalau aku minta kenaikan gaji..” kataku sambil menghela nafas panjang.
“ Sudahlah..mendingan kamu makan terriyaki mu..udah mulai mau dingin loh..”
Tersenyum..Aku makan dengan lahap..

Kutatap langit-langit kamarku...tersenyum sendiri membayangkan Pak Pras menjadi kekasihku..bukan kekasih pura-pura..aku menggeleng kuat-kuat..mikir apa aku ini...aku bangun dari tempat tidurku..keluar dari pintu kamar, kulirik pintu kamar ayah dan kubuka, terlihat ayah sudah terlelap dengan nyenyaknya. Tadi saat kami berbincang di meja makan, ayah sangat antusias mendengar ceritaku. Ayah mendukung dan menyemangatiku asal aku tetap hati-hati pada bos ku itu. Ayah sangat menyayangiku..akupun sangat menyayangi beliau..kutarik selimut ayah..kukecup keningnya dan kututup pintu kamar. Sejenak aku memikirkan, kalau saja gaji ku dinaikan, mungkin aku bisa membawa ayah ke dokter spesialis yang lebih baik lagi dibanding sebelumnya, sehingga penyakit ayah bisa sembuh. Menghilangkan galau, aku pun mengambil wudlu dan shalat isya.

Sejauh 10 KM dari rumah Audina, Prasetyo mematikan mesin mobilnya. Turun dari mobil dan segera masuk ke dalam rumah. Sesegera mungkin dia ingin berbaring di sofa kesayangannya. Hidupnya terasa sepi. Rumahnya terasa sepi. Makanan yang telah tersedia di meja makan yang pembantunya siapkan tadi sore, bahkan belum ia sentuh sama sekali. Alih-alih duduk di sofa, Prasetyo malah membuka pintu taman yang terletak di dalam rumahnya.

Sebuah taman mungil dengan lampu dan pencahayaan yang sedemikian rupa sehingga membuat taman itu begitu hidup. Dilengkapi air terjun buatan, suara gemericik air ini yang selalu membuat urat-urat syarafnya yang tegang, kembali mengendur dan rileks. Setelah membuka jas dan dasi kemudian melemparkannya seenaknya, Prasetyo membuka kacamata nya. Rasa lelah terasa sangat dekat dengan didrinya. Membungkusnya hingga ke sum-sum tulangnya. Sambil melihat taman, fikirannya melayang pada Audina..lucu rasanya melihat wajah gadis itu tadi siang..Prasetyo merasa geli sendiri.

Melihat wajah Audina yang cemberut, marah, kesal padanya. Ah Audina..gadis manis berkerudung itu telah banyak mengukir cerita dalam hidupnya. Bagaimana dia tersenyum..tertawa..dia adalah gadis yang cantik dan cerdas..meski kadang sikapnya sembrono. Audi..ah...Prasetyo menggeleng kuat-kuat..kenapa ia memikirkan sekretarisnya itu. Entah mengapa memikirkan Audina membuat perasaannya menjadi hangat. Menyadari kekhilafannya karena telah memikirkan gadis itu, Prasetyo menutup pintu taman, dan mandi.
***

(Bersambung....)

5 komentar:

  1. lucu ceritanya yang..jadi penasaran kelanjutan ceritanya..gimana kah nasib audina selanjutnya??jreng..jreng..

    BalasHapus
  2. ja'im... memang seharusnya
    lanjutin dong,, jadi penasaran !!

    BalasHapus
  3. wah.. asik.
    tapi sayang bersambung...

    part 2 nya gimana yah??

    BalasHapus
  4. arman: makasi ya.. ^_^

    hendra: iya jaim banget..padahal dia suka kok k audina.hehe.. ^_^

    ayg: makasi ya dah mau meng apresiasi..

    All: part ke 2 sedang dalam pembuatan..mudah2an semua berkenan untuk membaca kelanjutannya..makasi

    BalasHapus
  5. subhanaallooh...
    mami jagoann !!!

    BalasHapus

Ayo kirim komentar dan beri saya sebuah kritik ^_^ karena banyak spam jadi komentar nya saya moderasi.maaf :-)