(gambar didapat dari www.google.com)
Aku bahkan tidak memahami sejak kapan ada garis batas itu
Garis yang nampak jelas berwarna putih tegas
Yang memagari hati kita
Dalam tandatanya dan kepura-puraan yang seakan tanpa ujung
Aku menyebutnya dengan garis kebosanan
Mungkin bosan karena kita telah terlalu lama berimajinasi
Pada bayangan semu yang dipantulkan lewat kaca-kaca buram
Tak kuhiraukan pernyataanmu yang minor kudengar
Bahkan tak kuperdulikan rentetan pertanyaanmu yang terasa memekakan telingaku
terkadang aku hanya perlu berlari dan berhenti setelah lelah
Aku tak ingin kau terus bertanya dari mana aku pergi
Yang kubutuhkan hanya segelas air mineral yang bisa menandaskan hausku
Meredakan gelisah yang kupendam selama jutaan malam
Tapi kau hanya berkutat melihatku
Tanpa menghulurkan tangan atau bahkan memberiku segelas air yang menyejukkan
Ya aku bosan dengan sumpah serapah kita
Ya aku bosa dengan kepalsuan dan kepura-puraan kita
Ya aku bosan pada setiap maaf dan hentakan kata yang ingin dimengertikan
Aku hanya bosan
Aku hanya lelah
Mungkin sudah saatnya aku berhenti
Menyimpan bahkan mengubur dalam-dalam topeng ini
Aku harusnya berhenti berlari
Aku sangat lelah
Keringatku melolosi tulang belulangku
Aku sangat ingin diam
Dalam keabadian yang dingin dan sunyi
Bukan bersamamu
Aku sungguh ingin sendiri dulu
Dibuat tanggal 20 Maret 2011
BalasHapusassalamualikum wr wb.. salam kenal ya...
BalasHapusdalam maknanya ....
BalasHapusrubiyanto: mungkin suara hati seorang yang ingin "rehat" dari hubungan kebersamaan yang menyesakkan.hehehe
BalasHapusadmin: waalaikumsalam..salam kenal juga ^_^
weh mantap puisinya,, baca judulnya TOPENG, aku teringat karya2 salah satu penyair yang pertama aku kenal di bangku sekolah, Ajip Rosidi, dengan bukunya TOPENG CIREBON,, hehehe pernah baca ga?? follow balik ya. . . lam kenal
BalasHapuskayaknya aku belum baca tuh bukunya...tapi boleh deh nanti aku baca..thanks udah berkunjung ^_*
BalasHapus