Pembuka

Assalammualaikum..

Senin, 20 Desember 2010

KTI Anemia

Bismillahirrahmannirrahim.....

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) pada tahun 2005, bahwa setiap tahunnya wanita yang bersalin meninggal dunia mencapai lebih dari 500.000 orang (Winkjosastro, 2005). Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2005 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia yaitu 262/100.000 kelahiran hidup, sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) yaitu 32/1000 kelahiran hidup (Dinkes Jabar, 2006).
Kematian ibu adalah kematian seorang wanita yang terjadi selama kehamilan sampai dengan 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, tanpa melihat lama dan tempat terjadinya kehamilan, yang disebabkan oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi bukan karena kecelakaan (International Statistical Classification of Deseases, Injuries and Causes of Death, edition ICDX).
AKI di Propinsi Jawa Barat pada tahun 2005 terdapat 321,5/100.000 kelahiran hidup AKB 43,93/1000 kelahiran hidup. Adapun faktor penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan 40-60% preeklamsi dan eklampsi 20-30%, infeksi 20-30%. Perdarahan merupakan faktor terbesar penyebab tingginya AKI. Sedangkan penyebab tidak langsung yang mendasar adalah faktor lingkungan perilaku, genetik dan pelayanan kesehatan sendiri, salah satunya adalah 53% ibu hamil menderita anemia, 4 terlalu (hamil atau bersalin terlalu muda dan tua umurnya, terlalu banyak anaknya dan terlalu dekat jarak kehamilan/persalinannya) dan 3 terlambat (terlambat mengetahui tanda bahaya dan memutuskan rujukan, terlambat merujuk karena masalah transportasi dan geografi, terlambat ditangani di tempat pelayanan karena tidak efektifnya pelayanan di puskesmas maupun di rumah sakit) (Dinkes Jabar, 2005).
Di Tasikmalaya berdasarkan SKRT tahun 1992 prevalensi anemia gizi khususnya pada ibu hamil berkisar 45,5-71,2% dan pada tahun 1994 meningkat menjadi 67,3% (1997). Sedangkan laporan data di Puskesmas Gunung Kalong Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya ibu hamil pada tahun 1999 sebesar 31,73%, pada tahun 2000 meningkat menjadi 76,74% dan pada tahun 2001 sebesar 68,65%. Faktor yang mempengaruhi terjadinya anemia pada ibu hamil adalah kekurangan zat besi, infeksi, kekurangan asam folat dan kelainan haemoglobin. Anemia dalam kehamilan adalah suatu kondisi ibu dengan kadar nilai hemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester satu dan tiga, atau kadar nilai gemoglobin kurang dari 10,5 gr% pada trimester dua. Perbedaan nilai batas di atas dihubungkan dengan kejadian hemodilusi.
Perdarahan merupakan faktor utama penyebab tingginya AKI. Perdarahan dapat terjadi pada kehamilan, persalinan dan pasca persalinan. Anemia merupakan salah satu faktor risiko yang dapat memperburuk keadaan ibu apabila disertai perdarahan saat kehamilan, persalinan dan pasca salin (Mardiyanti, 2005).
Anemia dalam kehamilan dapat berpengaruh buruk terutama saat kehamilan, persalinan dan nifas. Pengaruh anemia saat kehamilan dapat berupa abortus, persalinan kurang bulan,ketuban pecah dini (KPD). Pengaruh anemia saat persalinan dapat berupa partus lama, ghangguan his dan kekuatan mengedan serta kala uri memanjang sehingga dapat terjadi retensio plasenta. Pengaruh anemia saat masa nifas salah satunya subinvolusi uteri, perdarahan post partum, infeksi nifas dan penyembuhan luka perineum lama.
Anemia yang paling sering dijumpai dalam kehamilan adalah anemia akibat kekurangan zat besi karena kurangnya asupan unsur besi dalam makanan. Gangguan penyerapan, peningkatan kebutuhan zat besi atau karena terlampau banyaknya zat besi yang keluar dari tubuh, misalnya pada perdarahan. Wanita hamil butuh zat besi sekitar 40 mg perhari atau 2x lipat kebutuhan kondisi tidak hamil. Jarak kehamilan sangat berpengaruh terhadap kejadian anemia saat kehamilan. Kehamilan yang berulang dalam waktu singkat akan menguras cadangan zat besi ibu. Pengaturan jarak kehamilan yang baik minimal dua tahun menjadi penting untuk diperhatikan sehingga badan ibu siap untuk menerima janin kembali tanpa harus menghabiskan cadangan zat besinya.
Pendidikan yang dijalani seseorang memiliki pengaruh pada peningkatan kemampuan berfikir, dengan kata lain seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan dapat mengambil keputusan yang lebih rasional, umumnya terbuka untuk menerima perubahan atau hal baru dibandingkan dengan individu yang berpendidikan lebih rendah (Depkes RI, 2002). Umur ibu mempengaruhi bagaimana mengambil keputusan dalam pemeliharaan kesehatannya.
Status gizi ibu hamil akan sangat berperan dalam kehamilan baik terhadap ibu maupun janin. Salah satu unsur gizi yang penting ketika hamil adalah zat besi. Kenaikan volume darah selama kehamilan akan meningkatkan kebutuhan Fe atau zat besi. Jumlah Fe pada bayi baru lahir kira-kira 300 mg dan jumlah yang diperlukan ibu untuk mencegah anemia akibat meningkatnya volume darah adalah 500 mg.
Puskesmas Gunung Kalong Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya meurpakan tempat yang salah satu fungsinya adalah memberikan pelayanan pemeriksaan kehamilan. Cakupan Tablet Tambah Darah (TTD) untuk ibu hamil di Puskesmas Gunung Kalong Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya pada tahun 2008 sudah hampir memenuhi target yang diharapkan. Walaupun cakupan TTD sudah hampir merata tetapi kejadian anemia di Puskesmas Gunung Kalong Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya masih tinggi dan mengalami peningkatan.
Berdasarkan uraian di atas peneliti sangat tertarik untuk melakukan penelitian tentang kejadian anemia pada ibu hamil yang dihubungkan dengan karakteristik ibu yang meliputi umur, pendidikan, paritas, jarak kehamilan dan asupan tablet tambah darah. Oleh karena itu peneliti memilih penelitian dengan jduul “Hubungan Karakteristik Ibu Hamil dengan Kejadian Anemia di Puskesmas Gunung Kalong Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya Periode Januari-Oktober 2009.


B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut “Ada hubungan karakteristik ibu hamil dengan kejadian anemia di Puskesmas Gunung Kalong Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya Periode Januari-Oktober 2009”.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu hamil dengan kejadian anemia di Puskesmas Gunung Kalong Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya periode Januari-Oktober 2009.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui distribusi frekuensi umur ibu hamil, pendidikan, paritas, jarak kehamilan dan asupan tablet tambah darah di Puskesmas Gunung Kalong Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya.
b. Mengetahui umur ibu dengan kejadian anemia ibu hamil di Puskesmas Gunung Kalong Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya.
c. Mengetahui hubungan paritas ibu dengan kejadian anemia ibu hamil di Puskesmas Gunung Kalong Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya.
d. Mengetahui hubungan jarak kehamilan ibu dengan kejadian anemia ibu hamil di Puskesmas Gunung Kalong Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya.
e. Mengetahui hubungan pendidikan ibu dengan kejadian anemia ibu hamil di Puskesmas Gunung Kalong Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya.
f. Mengetahui hubungan asupan Tablet Tambah Darah (TTD) dengan kejadian anemia ibu hamil di Puskesmas Gunung Kalong Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya.
g. Mengetahui hubungan antenatal care )ANC) dengan kejadian anemia ibu hamiln di Puskesmas Gunung Kalong Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kesehatan masyarakat, terutama pentingnya pemeriksaan kehamilan untuk menghindari terjadinya anemia dalam kehamilan.
2. Manfaat praktis langsung
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka meningkatkan upaya pencegahan anemia di Puskesmas Gunung Kalong Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya.
3. Bagi peneliti sendiri
Merupakan pengalaman berharga dan wadah latihan untuk memperoleh wawasan dan pengetahuan dalam rangka penerapan ilmu pengetahuan yang telah diterima selama kuliah.
4. Bagi Puskesmas Gunung Kalong
Sebagai bahan masukan dalam hal perencanaan dan penanggulangan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian ibu hamil dan diharapkan para dokter dan bidan memantau ibu hamil dengan memeriksa kader hemoglobin pada setiap wanita hamil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo kirim komentar dan beri saya sebuah kritik ^_^ karena banyak spam jadi komentar nya saya moderasi.maaf :-)