Pembuka

Assalammualaikum..

Jumat, 17 Desember 2010

Metode Kontrasepsi Kondom


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Penyusunan di makalah ini merupakan sesuatu hal yang sangat penting, karena zaman sekarang ini maraknya seks bebas yang dapat mangakibatkan Penyakit Seks Menular ( PSM ) terutama HIV / AIDS. Dengan begitu pemerintah mengadakan adanya alat kontrasepsi modern yang salah satunya akan di bahas oleh kelompok kami yaitu Kodom dan  Spermisid.
Di Indonesia penggunaan kondom sebagai metode KB saat ini masih sangat rendah yaitu sekitar 0.7% dari peserta KB yang ada. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu faktornya adalah citra negatif yang melekat pada kondom. Seringkali kondom diasosiasikan sebagai ketidakbersihan seseorang, seks gelap, ketidaksetiaan dan berbagai perilaku immoral lainnya. Bahkan ada pendapat wanita/istri yang menyatakan bahwa kondom hanya untuk "wanita dijalanan, bukan untuk di rumah".
Selain itu masih banyak berbagai citra negatif lainnya yang sebenarnya sangat tidak benar, justru sebaliknya para suami yang menggunakan kondom adalah seorang yang senang menjaga kebersihan dirinya dan pasangannya, sedangkan masalah ketidaksetiaan adalah masalah lain yang tidak ada hubungannya dengan kondom. Untuk itu diperlukan upaya merubah persepsi kondom kearah citra positif dalam keluarga sehingga diperlukan komunikasi dan saling percaya antara suami istri.

1.2  Tujuan Penulisan
Makalah ini di tulis bertujuan untuk :
a.       Mahasiswa megetahui pengertian Kondom.
b.      Mahasiswa mengetahui kerugian dan keuntungan Kondom.
c.       Mahasiswa mengetahui cara menggunakan Kondom.
d.      Mahasiswa mengetahui berbagai tipe Kondom.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Kondom
Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi pria berbentuk sarung tipis yang diujungnya tertutup rapat untuk menampung sperma. Kondom ini terbuat dari bahan karet atau latek atau bahan lainnya seperti plastik. Namun kondom yang ada di Indonesia saat ini adalah yang terbuat dari karet atau latek yang mampu mencegah pertemuan sperma dengan sel telur saat melakukan hubungan suami istri. Selain itu secara klinis bahan ini efektif mampu mencegah penularan penyakit akibat hubungan seksuaL.
Efektifitas kondom sangat tinggi bila dipakai secara benar dan disiplin, dengan tingkat keberhasilan mencapai 95% dalam pencegahan kehamilan dan dapat digunakan oleh semua pria/suami yang tidak alergi terhadap karet/latex. Selain itu kondom yang terbuat dari bahan latek ini secara klinis sangat baik dalam mencegah:
  • Vaginitis yang disebabkan oleh inpeksi seperti trichomoniasis
  • Pelvic inflammatory disease (PID)
  • Gonorrhea
  • Chlamydia
  • Syphilis
  • Chancroid
  • Human immunodeficiency virus (HIV)
Selain itu kondom yang terbuat dari latek juga mampu mencegah terhadap:
  • Human papiloma virus (HPV) yang dapat menyebabkan genital warts
  • Herpes simplex virus (HSV) yang dapat menyebabkan genital herpes
  • Virus hepatitis-B.
Nilai tambah lainnya dari kondom ini adalah dapat memperpanjang waktu dan menambah kenikmatan dalam hubungan seksual. Ditambahkan lagi bahwa kondom sangat mudahdidapat tidak memerlukan resep, dapat dipakai sendiri serta mudah dibawa kemana-mana.
Namun demikian, seringkali kita agak kesulitan menemukan kondom yang pas/cocok buat kita. Untuk itu disarankan gunakan berbagai merek kondom dan rasakan yang mana yang paling cocok buat anda.
Kondom juga digunakan sebagai satu terapi (condom therapy) bai pasangan infertilitas yang disebabkan oleh antibodi antisperma, yang diduga menjadi salah satu faktor penyebab kegagalan potensi membuahi sel telur (ovum) dalam tubuh perempuan. Menurut Prof.dr. Arjatmo Tjokronegoro Ph.D.,Sp.And dalam bukunya "Rahasia di Balik Keperkasaan Pria".
Pada pasangan yang belum mempunyai anak yang disebabkan karena, baik sistem imun humoral maupun selural telah terbentuk. Kalau mereka mau mamakai metode kontrasepsi, dari sudut imunologis matode yang terbaik adalah kondom. Metode ini selain benar "mencegah" terjadinya pembuahan, juga mencegah kontak antara antigen pihak laki dengan sistem imun perempuan. Dalam salah satu terapi mengatasi adanya respons imun ini adalah condom therapy.
Kondom dipakai terus-menerus saat berhubungan dimana saja, kapan saja setiap waktu selama lebih kurang 6-8 bulan. Dalam waktu yang lama itu, diharapkan kadar antibodi telah menurun dan tidak lagi ada didaerah reproduksi wanita, sehingga sperma yang selama ini diaglutinasikan atau dimobilisasi oleh antibodi menjadi "bebas" dan mampu bergerak untuk.bermigrasi sampai di saluran faloii dan bertemu dengan ovum tanpa halangan apapun pada saat masa subur yang telah ditentukan.
Sebaiknya bila anda memilih kondom sebagai salah satu alternatif kontrasepsi, maka gunakanlah selalu kondom baru pada waktu berhubungan seksual dengan istri anda, dan akan lebih mesra apabila kondom tersebut istri anda yang memasangkannya. Pasangkan kondom pada waktu penis menegang, buka gulungan dan pasangkan pada penis yang sedang menegang. Segara setelah ejakulasi, cabut penis dari vagina. Pegang pangkal penis dan lepaskan kondom dengan hati-hati selagi masih tegang. Bungkus dan buang kondom yang sudah dipakai pada tempat yang aman. Namun apabila anda ingin melakukan hubungan seks kembali penis harus dicuci dulu dengan sabun dan air. Bila Anda belum pernah menggunakan kondom, sebaiknya mulailah menggunakan dan rasakan bedanya.Selain itu kondom perlu digunakan selama 15 sampai 20 kali ejakulasi bila sesudah vasektomi bila anda memilih vasektomi sebagai kontrasepsi.
Namun apabila istri anda yang menggunakan metode kontrasepsi, kondom pun masih perlu digunakan apabila:
  • Istri sedang dalam masa subur bila menggunakan sistem kalender.
  • Sementara menunggu istri memasang kontrasepsi IUD
  • Sementara menunggu istri mencabut kontrasepsi implant.
  • Apabila kelupaan minum pil dalam jangka waktu lebih dari 36 jam.
  • Apabila diduga ada penyakit menular seksual diantara pasangan, sementara menunggu diangnosis yang pasti.
Demikian beberapa hal-hal yang kami anggap cukup penting untuk diketahui, namun demikian apabila Anda merasa kurang nyaman dengan kondom, atau kondom yang anda gunakan robek pada waktu berhubungan, atau Anda pikir istri anda hamil, atau Anda menginginkan informasi tentang metode KB lainnya tanyaka kepada kami. Sebaiknya diskusikan lebih dahulu dengan pasangan Anda sebelum memutuskan metode KB apa yang hendak digunakan.Menurut riwayatnya, kondom sudah dipakai di Mesir sejak tahun 13550 sebelum Masehi. Baru pada abad ke 18, sarung ini mendapat nama “kondom” yang pada waktu itu dipakai dengan tujuan mencegah penularan penyakit kelamin. 


2.1  Menurut Pandangan Islam
Sebelum munculnya alat kontrasepsi di masa Rasulullah saw telah terjadi suatu tindakan menghindari kehamilan dengan cara alami yang dilakukan para sahabat dan biasa disebut ‘azl sebagaimana disebutkan dalam hadits, Rasulullah saw bersabda:
  • Dari Jabir berkata:”Kami melakukan ‘azl di masa Nabi saw sedang Al-Qur’an turun: (HR Bukhari dan Muslim)
  •  Dari Jabir berkata: “Kami melakukan ‘azl di masa Rasulullah saw, dan Rasul mendengarnya tetapi tidak melarangnya” (HR muslim).
Sesuai dengan hadits ini maka tindakan menghindari kehamilan hukumnya boleh sesuai dengan analogi hukum ‘azl. Tindakan seperti itu misalnya menggunakan sistem kalender sehingga tidak terjadi pembuahan saat berhubungan suami-istri, menggunakan kondom dan lain-lain. Menggunakan alat-alat kontrasepsi lain jika menurut medis tidak membahayakan, baik fisik maupun kejiwaan maka dibolehkan.
Adapun menggunakan alat-alat kontrasepsi atau sarana lain yang mengakibatkan alat-alat reproduksi tidak berfungsi dan mengakibatkan tidak dapat menghasilkan keturunan, baik pada pria maupun wanita, dengan persetujuan ataupun tidak, dengan motivasi agama atau lainnya, maka hukumnya haram. Dan para ulama sepakat mengharamkannya. Contoh yang diharamkan adalah fasektomi (pemutusan saluran sperma) dan tubektomi (pemutusan saluran telur).
Allah SWT berfirman:
Dan syaitan itu mengatakan: "Saya benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan (untuk saya), dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan akan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (merobah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka merobahnya". Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata (QS an-Nisaa 118-119) 
2.2  Pandangan Medis
’Azl dan Kondom merupakan salah satu cara untuk mencegah kehamilan.
’Azl ( Coitus Interruptus ) adalah salah satu cara untuk mencegah kehamilan secara natural,disebut natural karena tidak menggunakan alat tetapi si laki-laki memindahkan penisnya dari vagina perempuan sesaat sebelum terjadinya orgasme,dengan kata lain mengeluarkan semen sperma diluar vagina.Metode ini sangat sulit dilakukan karena sulit untuk menentukan fase ejakulasi.Dalam melakukan metode ini harus ada kesepakatan antara pasangan tsb.Metodi ini dilakukan oleh satu pasangan yang sudah menikah.
Secara medis,  dokter tidak merekomendasikan metode ini untuk mencegah kehamilan kasrena:
1)      Tidak akan mencapai kepuasan sexual antara keduanya.
2)      Tidak mudah untuk menarik penis sesaat sebelum ejakulasi sehingga tujuan dari    mencegah kehamilan ini tidak akan tercapai.
3)      Tidak bisa melindungi dari tertularnya penyakit kelamin.
Kondom adalah alat kontrasepsi atau alat untuk mencegah kehamilan dan untuk mencegah penularan penyakit kelamin.Karena kondom itu dibuat dari bahan plastik/silikon yang steril dan mengandung zat-zat yang bisa membunuh bakteri.
WHO dan UNAIDS menganjurkan untuk menggunakan kondom wanita sebagai metode baru dalam mencegah kehamilan dan infeksi,alat ini diperlukan dalam melakukan hubungan sexual yang sehat antara pria dan wanita.Kondom wanita merupakan salah satu solusi yang terbaik untuk mencegah penularan HIV / AIDS / STD.

2.3  Sejarah Kondom
      1500- Di Italia, penyelidikan Gabrielle Fallopius mendapati linen cocok digunakan sebagai alat pencegah kehamilan dan penyakit menular seksual.
1861 – Iklan pertama kondom dimuat The New York Times.
1900 – Larangan penggunaan kondom di kalangan rakyat Amerika Serikat meningkatkan kasus penyakit kelamin hingga 70%.
1980 – HIV, penyebab AIDS mencuat dan cara terbaik mencegahnya adalah dengan menggunakan kondom.
1990 – Berbagai jenis kondom mulaidijual di pasaran dengan bermacam-macam rasa.

2.4  Tipe Kondom
Terdapat beberapa tipe kondom. Hampir seluruh tipe menawarkan perlindungan terhadap HIV dan PMS lainnya
1.      Kondom-kondom lateks untuk pria. Kondom-kondom lateks dibuat dari jenis karet tertentu. Penelitian laboratorium menunjukkan bahwa kondom lateks yang sempurna memberikan perintang-perintang yang sangat efektif terhadap sperma dan mikroorganisme, termasuk HIV dan virus hepatitis B yang jauh lebih kecil. Keefektifan mereka telah terbukti selama bertahun-tahun.
2.      Kondom-kondom sintetis. Bagi orang yang alergi terhadap lateks, beberapa materi baru digunakan untuk membuat kondom. Salah satu tipe baru tersebut adalah poliuretan, plastik lembut. Tipe lainnya adalah Tactylon, lateks sintetis. Tes-tes lab menunjukkan bahwa kedua materi ini menjadi penghalang yang efektif terhadap sperma, bakteri dan virus-virus seperti HIV.
3.      Kondom Poliuretan untuk Wanita. Kondom wanita (Reality) pas dengan vagina dan melindungi beberapa area di luar vagina. Kondom ini juga terbuat dari poliuretan. Ketika kondom pria tidak bisa digunakan, pasangan harus mempertimbangkan untuk menggunakan kondom wanita.
Tidak seperti kondom-kondom lateks, kondom-kondom sintetis seperti kondom poliuretan untuk pria dan wanita dapat digunakan bersama dengan pelicin berunsur cairan ataupun minyak. Meskipun tidak teruji secara menyeluruh seperti kondom lateks, kondom-kondom sintetis kurang lebih memiliki kualitas perlindungan yang sama.
4.      Kondom Kulit Anak Domba. Kondom-kondom ini terbuat dari membran hewan yang berisi lobang-lobang kecil. Meskipun mereka dapat mencegah kehamilan, mereka tidak boleh digunakan untuk pencegahan PMS atau HIV karena virus-virus dapat melewati lubang-lubang tersebut.
5.      Kondom Novelty. Kondom-kondom Novelty (bermain) hanya digunakan untuk kepuasan seks. FDA tidak mengizinkan Novelty dikategorikan sebagai kondom, dan Novelty tidak boleh digunakan untuk pencegahan PMS maupun HIV.
6.      Spermatisida. Meskipun penelitian-penelitian mengindikasikan bahwa nonoxynol-9, spermatisida, membunuh HIV dalam pengujian laboratorium, tetap belum jelas apakah spermatisida digunakan sendiri atau bersama kondom selama terjadi hubungan memberikan perlindungan terhadap HIV. Oleh karena itu, kondom lateks tanpa atau dengan spermatisida harus digunakan untuk mencegah penularan HIV secara seksual.
7.      Perlindungan Oral. Resikonya lebih kecil dari hubungan seks anal atau vaginal, dapat mengurangi risiko terkena HIV atau PMS lainnya dengan menempatkan penghalang pada vagina atau anus.

2.5  Mekanisme Kerja Kondom
Kondom menghalangi masuknya sperma ke dalam vagina, sehingga pembuahan dapat dicegah. Secara hukum, kondom tidak termasuk membunuh sperma tetapi sekedar menghalangi agar tidak masuk dan bertemu dengan ovum sehingga tidak terjadi pembuahan.

2.6  Keuntungan Kondom
  • Murah 
  • Mudah didapat (tidak perlu resep dokter)
  • Tidak memerlukan pengawasan, dan
  • Mengurangi kemngkinan penularan penyakit kelamin.

Keuntungan lainnya :
  • Kondom ternyata tidak hanya sebagai alat pencegahan penularan penyakit kelamin, tetapi baru-baru ini ditemukan bahwa pemakian kondom secara konsisten dapat mencegah 315.000 kasus baru herpes (ruam kulit yang disebabkan oleh virus ditandai dengan gelembung-gelembung kecil berisi getah bening) setiap tahun, sepuluh kali lebih mungkin terinfeksi dibanding pria.
  • Dari beberapa penelitian juga terungkap, kondom lateks bisa membantu menurunkan risiko terjadinya kanker cervical (kanker leher rahim) pada wanita. Dikatakan dalam laporan penelitian tersebut, laki-laki yang tak menggunakan kondom membawa virus HPV  (human papilloma virus) yang bisa menyebabkan kanker cervical pada wanita. Hasil penelitian memperlihatkan efektivitas penggunaan kondom di Indonesia masih tergolong rendah. Dari survei Demografi Kesehatan Indonesia pada 2003 (BPS-BKKBN) diketahui bahwa ternyata penggunaan kondom pada pasangan usia subur di negara ini masih sekitar 0,9 persen.

2.7  Kerugian Kondom
Kurang praktis karena harus di pakai setiap kali akan melakukan hubungan seksual, sehingga harus selalu ada persediaan apalagi bila sedang bepergian. Kondom mengurangi kenikmatan dalam berhubungan.

2.8  Indikasi
Selain dari alat kontrasepsi kondom juga salah satu cara pencegahan penyakit menular seksual (PMS).

2.9     TIPS Menggunakan Kondom
    1. Pakailah kondom yang baru, tiap kali berhubungan seks 
    2. Simpan kondom ditempat yang kering, jauhkan dari sinar matahari
    3. Jangan gunakan kondom bila telah rusak, berubah warna, berbintik dan berbau
    4. Cek masa berlakunya sebelum digunakan
    5. Berhati-hatilah saat membuka kemasannya, jangan sampai mengoyak kondomnya
    6. Pakaikanlah pada “Mr.P” sebelum berhubungan Saat memasangnya, sisakan ruang untuk tempat menampung ejakulasi
    7. Pilihlah kondom yang lembut dan berbahan dasar air
    8. Jika kondom sobek saat berhubungan, segera ganti dengan yang baru sebelum melanjutkan hubungan
    9. Saat mengalami ejakulasi, segera tarik “Mr.P”, dengan demikian tak akan ada sperma yang tumpah didalam.
2.10 Cara Pemasangan Kondom yang Benar

# persiapan kondom terlebih dahulu dengan membuka bungkusan sedikit. yang harus di ingati bahwa kondom jangan sampai terjatuh karena bisa membawa kuman masuk ke dalam tubuh.

# apabila penis telah ereksi maka sarungkanlah kondom ke penis dengan syarat bharus meninggalkan ujung kondom untuk menampung sperma.

# kondom harus d apabila penis telah ereksi maka sarungkanlah kondom ke penis dengan syarat bharus meninggalkan ujung kondom untuk menampung sperma.
Sarungkan sampai kangkal penis, apabila selesai berhubungan maka hati-hati untuk mencopotkondom dari penis karena sperma bisa tertumpah.

# buanglah ke dalam tong sampah dengan membungkus dengan tisu atau kertas agar tidak di permaikan oleh anak-anak.
Buanglah ke dalam tong sampah dengan membungkus dengan tisu atau kertas agar tidak di permaikan oleh anak-anak.

2.12 Spermisida
Alat KB ini memiliki bentuk beragam, ada foam aerosol (busa), tablet, supposutoria, krim jeli dan spons. Dipakai dengan cara di oleskan ke dalam vagina sebelum berhubungan intim. Spermisida mematikan sel-sel sperma sebelum sempat memasuki rahim.
Plus:
·         Melindungi pemakainya dari penyakit menular seksual gonorrhea,klamida,hepatitis B,HIV/AIDS
·         Tidak di dapatkan efek samping sistematik/pada tubuh
Minus:
·         Angka kegagalan 10-25 dari 100 wanita per tahun
·         Tidak memberi perlindungan terhadap hepatitis B,penyakit menular seksual,seperti HIV/AIDS,klamida,gonorrhea
·         Bias menimbulkan gatal-gatal atau lecet pada vagina
·         Tidak terlalu ampuh bila hanya digunakan tanpa bantuan alat lain seperti;kondom/diafragma
Spermisida merupakan kontrasepsi senyawa kimia yang dapat melumpuhkan sampai membunuh sperma. Bentuknya bias busa, jeli, krim, tablet vagina, tablet, atau aerosol. Sebelum melakukan hubungan seksual, alat ini dimasukan ke dalam vagina. Setelah kira-kira 5-10 menit hubungan seksual dapat dilakukan. Penggunaan spermisida ini kurang efektif bila tidak dikombinasi dengan alat lain, seperti kob\ndom atau diafragma. “dari 100 pasangan dalam setahun,ada 3 wanita yang hamil. Tapi karena sering salah pemakaiannya,bias terjadi sampai 30 kehamilan,”jelas Andon.
Diakuinya banyak wanita merasa tak nyaman menggunakan spermisida. “keluhannya,tidak enak dan timbul energi,”ujar Andon kemudian. Selain itu, pemakaiannya agak merepotkan menjelang hubungan senggama. Pasangan pun sulit mencapai kepuasan















 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo kirim komentar dan beri saya sebuah kritik ^_^ karena banyak spam jadi komentar nya saya moderasi.maaf :-)